Sriwijaya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sriwijaya (atau juga disebut
Srivijaya;
Thai: ศรีวิชัย atau "Ṣ̄rī wichạy") adalah salah satu
kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau
Sumatera dan banyak memberi pengaruh di
Nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari
Kamboja,
Thailand Selatan,
Semenanjung Malaya,
Sumatera,
Jawa, dan pesisir
Kalimantan.
[1][2] Dalam
bahasa Sanskerta,
sri berarti "bercahaya" atau "gemilang", dan
wijaya berarti "kemenangan" atau "kejayaan",
[2]
maka nama Sriwijaya bermakna "kemenangan yang gilang-gemilang". Bukti
awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang
pendeta Tiongkok,
I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan.
[3][4] Selanjutnya prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu
prasasti Kedukan Bukit di
Palembang, bertarikh 682.
[5] Kemunduran pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai menyusut dikarenakan beberapa peperangan
[2] di antaranya serangan dari raja
Dharmawangsa Teguh dari
Jawa pada tahun 990, dan tahun 1025 serangan
Rajendra Chola I dari
Koromandel, selanjutnya tahun 1183 kekuasaan Sriwijaya di bawah kendali kerajaan
Dharmasraya.
[6]
Setelah jatuh, kerajaan ini terlupakan dan keberadaannya baru diketahui kembali lewat publikasi tahun 1918 dari sejarawan
Perancis George Cœdès dari
École française d'Extrême-Orient.
[7]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar